Penantian yang Tertunda
Dalam kisah ini ada seorang laki-laki yang bernama Fandi berkenalan dengan seorang perempuan yang bernama Shafa pada saat mereka mengikuti sebuah Seminar Komputer. Saat seminar dimulai Fandi duduk bersebelahan dengan Shafa. Awalnya mereka mengobrol tentang apa yang dibahas di seminar itu. Lama-kelamaan mereka bercanda berdua dan berkenalan. Mereka saling bertukar nomor HP mereka masing-masing. Hari sudah sore dan seminar telah selesai.
Saat ingin pulang Fandi berkata, "Nanti aku SMS kamu ya..!!!"
Shafa pun menjawab, " OK aku tunggu SMS dari kamu..!!"
Setelah mereka sampai ke rumah masing-masing, mereka saling mengirim SMS tentang ingin lebih mengenal satu sama lain. Awalnya Fandi mengira bahwa Shafa tidak mempunyai kekasih, ternyata dugaan Fandi salah. Shafa memiliki kekasih yang bernama Aditya dan mereka sudah menjalin hubungan kira-kira sekitar 7bulanan. Semakin lama Fandi menganggap Shafa seperti adeknya sendiri.
Suatu hari saat Shafa bersama dengan temannya yang bernama prima, mereka sedang mengikuti latihan bulutangkis. Dan saat itu juga Fandi datang ke tempat latihan tersebut. Disana mereka bertiga bercanda hingga lupa waktu. Saat ingin pulang Shafa diantar oleh Fandi, Fandi ingin tahu dimana tempat tinggal Shafa. Akhirnya Fandi dan Shafa sampai ke rumah Shafa.
Fandi telah mengetahui tempat tinggal Shafa dan akhirnya ia main ke rumah Shafa. Saat itu juga Shafa bercerita tentang kekasihnya pada Fandi. Fandi sangat perhatian dengan Shafa. Shafa sedih karena ia kurang di anggap oleh kekasihnya. Shafa sudah gak sanggup melanjutkan hubungannya. Dan akhirnya berakhir sudah hubungan Shafa dengan Aditya.
Seminggu setelah berakhirnya hubungan Shafa dengan Aditya, Fandi berusaha mendekati Shafa tetapi Shafa tidak tau bahwa Fandi mencintai dirinya. Beberapa hari kemudian Fandi menyatakan perasaannya kepada Shafa. Shafa sangat terkejut ketika mendengar hal itu.
Shafa bilang pada Fandi, " Maaf kita jadi kakak adik aja, aku belum mau pacaran dulu."
Fandi menjawab, " Baiklah aku akan tunggu kamu sampai kapanpun."
Hubungan mereka semakin lama semakin dekat. Tetapi cinta Shafa kepada Fandi masih belum besar, Fandi tetap menunggu Shafa sampai nafas terakhir. Meskipun Shafa belum sempat membalas perasaan dari Fandi.
Penulis : Fa U Zi
Saat ingin pulang Fandi berkata, "Nanti aku SMS kamu ya..!!!"
Shafa pun menjawab, " OK aku tunggu SMS dari kamu..!!"
Setelah mereka sampai ke rumah masing-masing, mereka saling mengirim SMS tentang ingin lebih mengenal satu sama lain. Awalnya Fandi mengira bahwa Shafa tidak mempunyai kekasih, ternyata dugaan Fandi salah. Shafa memiliki kekasih yang bernama Aditya dan mereka sudah menjalin hubungan kira-kira sekitar 7bulanan. Semakin lama Fandi menganggap Shafa seperti adeknya sendiri.
Suatu hari saat Shafa bersama dengan temannya yang bernama prima, mereka sedang mengikuti latihan bulutangkis. Dan saat itu juga Fandi datang ke tempat latihan tersebut. Disana mereka bertiga bercanda hingga lupa waktu. Saat ingin pulang Shafa diantar oleh Fandi, Fandi ingin tahu dimana tempat tinggal Shafa. Akhirnya Fandi dan Shafa sampai ke rumah Shafa.
Fandi telah mengetahui tempat tinggal Shafa dan akhirnya ia main ke rumah Shafa. Saat itu juga Shafa bercerita tentang kekasihnya pada Fandi. Fandi sangat perhatian dengan Shafa. Shafa sedih karena ia kurang di anggap oleh kekasihnya. Shafa sudah gak sanggup melanjutkan hubungannya. Dan akhirnya berakhir sudah hubungan Shafa dengan Aditya.
Seminggu setelah berakhirnya hubungan Shafa dengan Aditya, Fandi berusaha mendekati Shafa tetapi Shafa tidak tau bahwa Fandi mencintai dirinya. Beberapa hari kemudian Fandi menyatakan perasaannya kepada Shafa. Shafa sangat terkejut ketika mendengar hal itu.
Shafa bilang pada Fandi, " Maaf kita jadi kakak adik aja, aku belum mau pacaran dulu."
Fandi menjawab, " Baiklah aku akan tunggu kamu sampai kapanpun."
Hubungan mereka semakin lama semakin dekat. Tetapi cinta Shafa kepada Fandi masih belum besar, Fandi tetap menunggu Shafa sampai nafas terakhir. Meskipun Shafa belum sempat membalas perasaan dari Fandi.
Penulis : Fa U Zi
wah kasihan ya.