Cafe Sang Pelangi

Menggapai impian tidak sulit bagi Dian, dengan latar belakang keluarga yang kaya apa yang dinginkannya dengan mudah ia dapatkan. Tapi ketika umurnya beranjak 20 Tahun, semuanya berubah. Ia harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya karena perusahaan ayahnya bangkrut. Sekaran ia bekerja di Cafe Pelangi sebagai pelayan.


Suatu hari ada seorang laki-laki yang datang ke Cafe Pelangi. Laki-laki itu bernama Doni. Tanpa mereka sadari benang merah yang dulu terputus akhirnya tersambung kembali.
"Saya minta segelas kopi." katanya.
"Baik tuan" kata Dian

Pandangan mereka saat bertemu seperti ada sesuatu yang tidak dapat dijelaskan.
"Permisi apa ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan lain. Lalu pelayan itu memanggilku, "Dian, bos memanggilmu."
"Baik" jawabku.

Keesokan harinya ia datang lagi dan akhirnya menjadi pelanggan tetap Cafe kami. Lalu aku merasa malam ini malan ini lebih indah dari malam sebelumnya. Tiba-tiba dari belakang Doni memberikan setangkai mawar dan ia mengatakan, "Dian, apa kamu mau jadi pacarku?"
"Tapi Doni, kamu tidak malu punya pacar seorang pelayan seperti aku?" kataku
lalu Doni berkata, "Perbedaan status sosial tidak akan pernah mengubah perasaanku."

Selama 3 Tahun kami menjalani hubungan ini. Dan sebentar lagi kami akan segera menikah. Tapi sebelum menikah Doni harus dinas ke luar kota selama 2 Bulan. 
"Dian, aku pergi dulu. Kamu harus jaga kesehatanmu  baik-baik." kata Doni
"Iya aku akan mengingat nasehatmu" kataku

Tapi ada sesuatu yang mengangguku, aku meras takut. Sudah 1 Bulan Doni pergi dan belum ada kabar dari dia. Lalu telfon berbunyi dan memberi kabar bahwa Doni masuk rumah sakit karena kecelakaan. Secepatnya aku pergi ke rumah sakit.
"Don, kamu gak kenapa-kenapa kan?" tanyaku
Lalu ia menjawab, "Kamu siapa?"
"Jangan bercanda Don, ini gak lucu sama sekali." jawabku
"Maaf aku benar-benar tidak mengenalmu." kata Doni

Kemudian dokter masuk dan mengatakan kalau Doni mengalami Amnesia. Aku menangis dan berkata pada Doni bahwa aku calon istrinya. Sudah 1 Tahun aku mencoba untuk mengembalikan ingatannya, tapi tetap tidak ada hasilnya. Akhirnya aku memutuskan untuk membawa Doni ke tempat kenangan kami. Di tempat ini aku harap ia akan mengingat semuanya.

Lalu ada sebuah kecelakaan kecil yang membuat kepata Doni terbentur.
"Don... Don kamu tidak apa-apa kan?" tanyaku
"Aku tidak apa-apa" jawab Doni
"Syukurlah kalau begitu" jawabku
"Dian, maafkan aku yang telah melupakanmu" kata Doni
"Don.. Kamu ingat semuanya?" tanyaku

Akhirnya penantian selama ini tidak sia-sia dan hubungan kami beranjak ke pelaminan.

Read Users' Comments (3)

3 Response to "Cafe Sang Pelangi"

  1. Cyber 20 Surabaya, on 9 Februari 2012 pukul 19.00 said:

    wah, makin romantis aja ni penulisnya :D .. so sweet :D

  2. abang ichal, on 24 Februari 2012 pukul 11.13 said:

    haha.. kok pelangi pake cafee...
    mantab btul tulisannya dehh

  3. abang ichal, on 7 Maret 2012 pukul 19.14 said:

    mampir lagi dehhheni imangibu

Sexy Pink Heart - Busy